PERBEDAAN
PEMIMPIN DAN MANAGER ????
Bila berhubungan dengan orang, maka
kedudukan pemimpin dan manajer adalah sama, bahwa mereka adalah atasan dan yang
menjadi obyek kedudukan mereka adalah bawahan. Tapi berhubungan dengan obyek
ini juga ada perbedaan, bahwa pemimpin selalu dan hanya berhubungan dengan
orang-orang/para bawahan, sedangkan manajer tidak. Manajer yang melakukan
fungsi manajemen tidak selalu berhubungan dengan orang, tetapi juga bisa dengan
berbagai hal lain yang tidak berbentuk orang, seperti waktu kemudian dikenal
manajemen waktu, berhubungan dengan tujuan maka disebut dengan manajemen
tujuan. Maka dari sini kita bisa menyimpulkan istilah manajer diberikan
dikarenakan ia melakukan fungsi manajemen bukan karena semata-mata posisi dia
sebagai atasan, karena itu juga ada tingkatan manajer, seperti manajer tingkat
atas (top manajer), manajer tingkat menengah (midle manajer) dan manajer
tingkat rendah (low manajer). Sedangkan seseorang disebut sebagai
pemimpin/pimpinan semata-mata karena posisi dia sebagai atasan. Karena itu
dalam kepemimpinan tidak dikenal dualisme kepemimpinan karena hanya akan
memecah belah dan menghancurkan. Pemimpin haruslah satu.
Dengan demikian
kita tahu, bahwa sesungguhnya antara pemimpin dan manajer memiliki fungsi yang
berbeda. Seorang pemimpin memiliki fungsi dasar adalah mengarahkan dan
menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama yaitu tujuan.
Sedangkan fungsi seorang manajer adalah managemen. Yaitu kegiatan-kegiatan
seputar perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), penempatan staff
(staffing), pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Seorang pemimpin sangat
mungkin menggunakan fungsi manajemen untuk mencapai tujuan, tetapi itu bukan
satu-satunya cara untuk mencapai tujuan. Terutama untuk organisasi
sosial/nirlaba, ternyata memiliki kemampuan manajemen yang baik tidak selalu
dapat mencapai kesuksesan.
Dalam
menjalankan fungsinya, seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan
kekuasaan jabatan secara struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan
dapat melakukan paksaan/hukuman untuk mengarahkan bawahan. Sedangkan seorang
pemimpin lebih menekankan pengaruh/karisma yang dimilikinya sehingga bawahan
secara sadar untuk mengikuti arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi,
memfasiltasi, dan berpastisipasi dalam setiap kegiatan yang menginginkan
bawahan mengikutinya. Seorang manajer dipilih melalui jalur formal, seperti
dipilih oleh komisaris atau direktur, sedangkan pemimpin biasanya berdasar
pilihan dan kontrak sosial dengan anggota atau bawahan.
Perbedaan
nya adalah sebagai berikut:
pertama, dalam hal perencanaan
- manajer akan merencanakan
sesuatu berdasarkan hal-hal yang sifatnya prosedural, teknis, terarah,
tegas, dan tidak bertele-tele.
- namun jika pemimpin tidak
merencanakan sesuatu karena pemimpin tidak merancang rencana prosedural,
pemimpin lebih memiliki visi atau pandangan dalam perencanaannya.
kedua, dalam hal pengaruh
- manajer memiliki pengaruh hanya
dalam batasan formal, yang artinya dia akan memiliki pengaruh ketika dia
secara formal diberikan jabatan seorang manajer.
- kalau
pemimpin memiliki pengaruh luas, kharismatik, dan energik dalam berpikir,
bahkan ketika pemimpin itu sudah tidak jadi pemimpin lagi,
pendapat-pendapatnya akan tetap di pertimbangkan dan diutamakan.
ketiga, dalam mengatur sumber daya manusia di organisasinya
- Manajer
akan memilih untuk memberikan perintah ini dan itu ketimbang menunggu anak
buahnya melakukan sesuatu untuknya, misalnya manajer akan cenderung selalu
memberikan tugas ini itu dan sebagainya, tugas itu biasanya terkesan
menuntut.
- jika
pemimpin justru akan memberikan kekuatan wewenangnya untuk memberdayakan anak
buahnya, biasanya pemimpin akan menjelaskan keinginan yang berkaitan
dengan organisasi dengan anak buahnya, tanpa menjelaskan bagaimana, apa,
dan siapa yang harus merealisasikannya, namun justru anak buahnya akan
dengan senang hati merealisasikannya untuknya.
keempat, dalam mengontrol organisasi dan anak buahnya
- Sang
manajer akan cenderung malas untuk memberikan perhatian moral dalam
mengontrol anak buahnya, namun justru lebih sering memberikan control yang
sifatnya prosedural, seperti memberikan sanksi untuk memotivasi anak
buahnya yang sudah menunjukkan gejala penurunan performa.
- hal
ini berbeda dengan sang pemimpin, karena pemimpin (leader) justru akan
memberikan kepedulian kepada anak buahnya jika performa anak buahnya
menurun.
kelima, dalam hal tujuan yang ingin dicapai
- manajer
memiliki tujuan yang jelas dan memiliki target kuantitatif, yaitu
mendapatkan hasil yang sudah digariskan perusahaan atau organisasi
miliknya.
- namun
pemimpin akan lebih suka memperbaiki sistem di organisasinya yang ia
rasakan kurang atau belum sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar